Allah itu roh ( spirit). Sementara manusia itu diciptakan segambar dengan rupa (image) Allah. Alias, manusia pada hakekatnya adalah roh yang melekat pada tubuh fisik. |
Ada yang namanya alam sadar. Ada pula yang namanya alam bawah sadar. Kenapa seperti itu? Percayalah padaku, segala sesuatu yang ada di dunia ini ada alasan dan maksudnya tersendiri.
Jadi, untuk menjelaskannya, prinsipnya sama seperti orang yang mengonsumsi minuman beralkohol. Maksudku soal alam sadar dan alam bawah sadar itu. Dan, seluruh manusia memiliki dua sisi tersebut. Bedanya, ada yang seratus persen sadar dengan yang dilakukan di dua alam itu. Ada juga yang tak sadar. Nah, mereka yang tak sadar itulah yang seperti orang mabuk atau amnesia.
Biasanya alam bawah sadar itu baru berlangsung saat manusia kehilangan kesadarannya. Bisa saat tidur, mabuk, atau apa pun situasi dan kondisi yang mana manusia tak butuh raga. Bisa pula terjadi di kala kepepet. Pernah dengar saat ada orang mendadak bisa mengangkat bufet di saat ada kebakaran? Nah, itulah saat alam bawah sadarnya tengah bekerja. Di saat-saat tertentu, rohnya--atau alam bawah sadarnya--mengambil alih hidupnya.
Jangan dibilang menyeramkan pula. Hal-hal seperti ini disebutkan di banyak kitab yang dimiliki banyak agama. Apalagi semua agama kebanyakan bermunculan karena faktor alam bawah sadar. Lihat saja, agama X muncul karena nabi besarnya mendapatkan penglihatan. Atau, di agama Y, sering diceritakan tokoh-tokoh sucinya sering mendapatkan mimpi dan penglihatan--yang disebut pewahyuan atau wangsit. Itu semuanya--baik itu mimpi maupun penglihatan--berhubungan dengan eksistensi alam bawah sadar.
Sebetulnya juga itu hal biasa. Yah kalau mayoritas penduduk bumi mau menganggapnya sebagai hal biasa. Tapi ada juga yang tak mau, bukan karena mereka belum sadar sepenuhnya, namun karena punya banyak kepentingan.
Kembalilah Roh
Bersumber dari "Digimon Adventure 1". |
Yang jelas, orang itu semasa hidupnya sering mengadakan banyak mukjizat. Hal-hal aneh nan irasional sering diadakan oleh orang tersebut. Salah satunya saat ia membangkitkan anak dari seseorang. Tak ada yang tahu kisah aslinya. Namun pihak Vatican meyakini seratus persen bahwa kisah itu bukanlah sebuah dongeng pengantar tidur. Aku pun percaya kisah itu sungguh terjadi. Walaupun banyak yang tidak. Ada juga yang percaya, namun banyak orang yang mulutnya bisu untuk bersaksi (tapi itu hak mereka karena kehendak bebas yang dikaruniai Allah pada tiap manusia).
Lalu, kembali ke soal orang itu, orang itu sebetulnya pula tidak membangkitkan anak tersebut. Konon, saat banyak keluarga dan kerabat anak itu tengah meratap, orang itu tanpa pikir panjang langsung berkata, "Jangan menangis; ia tidak mati, tetapi tidur." Lalu menurut kitab itu, beginilah bunyinya: "Maka kembalilah roh anak itu dan seketika itu juga ia bangkit berdiri. Lalu Yesus menyuruh mereka memberi anak itu makan" (Lukas 8: 55).
Anak itu memang faktanya tidak tidur. Dia dalam keadaan antara sadar dan tidak sadar. Mungkin pada saat itu, pengetahuan manusia tidaklah sekomprehensif jaman sekarang. Tak heran orang-orang itu tertawa. Mereka mungkin jarang melihat kasus di mana roh lepas di saat belum saatnya meninggal (maksudku, organ-organ vitalnya masih berfungsi). Itulah yang terjadi dengan anak itu. Yesus tidak berbohong. Anak itu memang belum mati, namun hanya 'tertidur'.
Berbeda dengan jaman sekarang di mana hal-hal seperti itu seharusnya lumrah. Jaman sekarang sebetulnya mudah untuk mempelajari hal tersebut. Cukup membutuhkan kata kunci yang tepat, kita bisa mempelajari. Ambil contoh, mrogo sukmo, sleep hynopsis therapy, binaural beat, atau masih banyak hal lainnya. Kalian bisa mencarinya sendiri, yang berhubungan dengan hal "itu".
Hanya saja, tak sedikit orang mengelak dan jarang sekali membicarakannya secara blak-blakan. Kebanyakan memilih untuk menyembunyikan. Entah ada aturan tak tertulis (yang diciptakan oleh manusia, dan bukan oleh Sang Pencipta); entah kebanyakan manusia lebih memilih membicarakan alam sadar, saat mereka masih beraga; entah pula sebab-sebab lainnya. Sudah kubilang, bukan, namanya juga alam bawah sadar. Segala sesuatu yang terjadi di sana, yah di bawah kesadaran. Hanya orang dengan kepekaan sangat tinggi, yang bisa mengingat hal-hal yang terjadi di alam bawah sadar. Orang-orang seperti itu jarang sekali. Kebanyakan orang sering menganggapnya sebagai halusinasi, delusi, ilusi, hingga parahnya lagi, imajinasi atau khayalan (yang lalu dijadikan sebagai bahan pembuat buku, film, serta lagu). Jarang juga yang mau mengakui, entah apa alasannya. Seperti yang sudah kukatakan, tiap manusia punya maksudnya sendiri-sendiri kenapa memilih untuk tidak membicarakannya serta cenderung menyembunyikannya. Belum lagi orang-orang dengan kepekaan tinggi akan dua alam tersebut seringkali dianggap-remeh dan mendapatkan stigma yang bukan-bukan. Itu masih lebih baik daripada dikucilkan. Juga, mari kita hargai kehendak bebas tiap manusia.
Padahal sudah sejak bumi dijadikan, keberlangsungan alam bawah sadar (alam roh) begitu mempengaruhi alam sadar. Banyak cerita di seluruh dunia yang mengambil bahan dari alam bawah sadar. Manusia mengambil keputusan juga bersumber dari alam bawah sadar.
"Kok bisa?" Pasti banyak yang berkata seperti itu. Sederhana saja jawabannya. Pernahkah kalian berkata, "Entahlah, aku hanya tergerak untuk melakukannya, seperti ada yang mendorongku," Yah, alam bawah sadar orang itulah yang mendorongnya berbuat ini dan itu. Beberapa orang menyebutnya sebagai hati nurani (tak heran jika hati nurani bisa salah). Atau ada juga yang menyebutnya sebagai pikiran gila.
Juga, doa pun bekerja karena bantuan alam bawah sadar. Ada yang bilang, saat paling tepat untuk berdoa dan menghadap Sang Pencipta adalah saat tengah malam. Ada benarnya. Sebab pada saat tengah malamlah, mayoritas alam bawah sadar tiap manusia bekerja. Segala doa dipanjatkan dan berlomba-lomba menyentuh hati dan pikiran Sang Pencipta. Itulah saat terbaik pula untuk mendapatkan inspirasi.
Begitulah yang namanya alam sadar dan alam bawah sadar (untuk beberapa orang, hal itu disebut sebagai alam roh). Keduanya itu berbeda dan berjalan beriringan--juga saling mempengaruhi. Untuk beberapa orang, eksistensi alam bawah sadar itu seperti tidak nyata, sesuatu yang lebih bersifat delusional atau imajinatif. Untuk beberapa lainnya, tidak. Justru mereka hidup karena alam bawah sadar (percayalah padaku, orang-orang seperti itu ada dan banyak jumlahnya).
2 Corinthians 12: 2-3
"I knew a man in Christ above fourteen years ago, (whether in the body, I cannot tell; or weather out of the body [OBE, astral projection], I cannot tell: God knoweth;) such an one caught up to the third heaven. And I knew such a man, (whether in the body, or out of the body, I cannot tell: God knoweth;)."
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^