Kali ini, aku mau membahas Destiny 41 (baca: desténi fowr wan).
Kalau yang ini terinspirasi dari anime berjudul Ranma 1/2. Mungkin karena ceritanya agak vulgar, gaya penceritaannya agak vulgar dan kayaknya lebih cocok dibaca sama orang dewasa; atau kalau remaja, yah yang di atas 18 tahun-lah. Pokoknya, yang dewasa secara mental-lah.
Ceritanya tentang Diaz, seorang pemuda yang hobi main game (Diaz ini gamer sejati). yang kedatangan seorang gadis cantik berwajah Eropa bernama Maria. Maria ini datang ke rumah Diaz karena orangtuanya meninggal dunia (Pak Sulis dan Ibu Fransesca). Karena Pak Sulis ini merupakan sahabat karib dari ayah Diaz, Pak Hendrikus, Maria ditampung di sana. Apalagi selain karena isi dari surat wasiatnya sendiri, Pak Sulis memang anak semata wayang dulu. Sementara Ibu Fransesca memiliki dua saudara kandung yang tinggal di Italia dan Jepang.
Awalnya Diaz keberatan ditunangkan dengan Maria (sama seperti Ranma yang berkeberatan sama Akane). Maria-nya sih sudah kesengsem berat, bahkan sebelum Maria datang ke rumah Diaz. Namun seiring berjalannya waktu, kesabaran Maria membuahkan hasil. Diaz sepenuhnya membuka hati untuk Maria. Walaupun demikian, tidak segampang itu. Meskipun Maria itu ternyata teman masa kecil Diaz, Diaz ini ternyata lumayan digandrungi sama banyak perempuan. Ada lima perempuan yang terus menerus mengejar Diaz. Itu: Serena, Tiara, Velita, Adel, dan Fidel. Maria juga sama. Selain masih dikejar oleh mantannya yang bernama Kenneth, ada pula si Teguh, cowok yang hobi bersastra ria. Plus kakaknya Diaz, Martin, sempat begitu dekat sama Maria.
Miripnya dengan Ranma 1/2 itu, yah karena Ranma dan Akane sama-sama disukai oleh orang lain. Akane dikejar-kejar oleh Tatewaki Kuno dan Ryoga. Sementara Ranma diburu setengah mampus oleh Sampoo, Ukyo, Kodachi, dan beberapa gadis lainnya. Terus, Ranma ini datang ke rumah Akane karena titah ayahnya. Begitu pun saat ditunangkan dengan Akane. Itu juga karena perjanjian masa kecil antara ayah Akane dan ayah Ranma. Namun, beberapa bagian dari anime tersebut, sengaja aku tiadakan dari Destiny 41. Aku bikin versiku sendiri,--yang tetap ditambahkan unsur curahan hati. Tak jauh berbeda dengan Ai Shin'yuu, makanya.
Cara pembuatannya sama persis dengan cara Ai Shin'yuu dibuat. Otak kanan bekerja, 'mengintip', brainstorming, corat-coret dulu, 'pengumpulan informasi', barulah mulai menulis. Berikut ini bukti corat-coret tersebut.
Awalnya sempat dibikin lebih kompleks lagi. Sampai ada garis silsilah begitu. Tapi saat menulis, kata hati berkata lain. Jadilah Destiny 41 terlahir seperti itu. Namun yang di novelnya, ada juga sedikit riwayat keluarga tersebut. Sedikit sih.
Dari semua naskah yang kutulis, Destiny 41 inilah yang paling aku sukai. Seru saja membayangkan sambil menuliskan segala pertengkaran Diaz dan Maria yang konyol banget. Maria menuduh Diaz tidak peka. Sementara Diaz tidak suka Maria yang mau menang sendiri dan begitu manjanya (dikiranya dia ratu kali! 😡). Apalagi ada tokoh bernama Teguh yang kalau ngomong itu kayak lagi berpuisi dan berpantun. Karena terinspirasi dari Ranma 1/2 yang penuh hal-hal magis dan mistis, itulah kenapa sebagian latarnya itu di Puerto Rico, salah satu titik dari Segitiga Bermuda. Bahkan biar makin seru, ada bagian cerita spionase dan si putri duyung, Serena yang cantik, manis, serta pendiam nan bijaksana. Belum lagi ada bagian bernama Kenneth, anak dari anggota Triad serta cucu dari bos kartel narkoba. Campur aduk sekali waktu membikinnya. Tak heran, ini naskah kedua setelah #misiterakhirrafael yang bikinnya lumayan lama. Edit sini, edit sana. Rasa-rasanya seperti sedang menulis kisah pribadi saja. Haha.
Pembuatan Tiga Serial |
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^