"Kaget juga pas pertama main ke rumah Dias yang ada di Bekasi Permai Maret kemarin. Selain cuma beda tingkatnya itu, sebagian agak mirip rumahku di Sek-Neg, Tangerang. Salah satunya, taplak mejanya itu. Dulu semasa Mendiang Mami masih hidup, taplak meja dengan corak seperti itu sering digunain. Yang sekarang entah berada di mana, menghilang seperti perginya Mami 😢 . Kayak udah ada yang ngatur juga yah?! Haha." - Nuel Lubis.
Anyway, yang di sebelah kanan itu foto salah satu pamannya Dias. Namanya Petrus Bramandaru. Dulunya Om Daru ini pernah bekerja untuk Prabowo Subianto. Entahlah, aku sendiri juga bingung. Entah sebagai simpatisannya Prabowo, orang Gerindra, atau apa, aku benar-benar susah menjelaskannya. Keluarga besar yang absurd. 😑
Soal gimana struktur rumah Dias, sebagian kecilnya bisa dilihat di post ini: mi instan.
@ TMP Kalibata. Eyang Tarsisius ini sama kayak Papi aku, yang masuk penjara karena intrik busuk. 😡 Yang pakai payung itu mungkin Ibu Ari Maria, mama-nya Dias. |
Pengkhotbah 3:1, 11, 14
Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia.
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^