Nuel Lubis dengan kemeja flannel kebanggaannya. |
Saat SD, gara-gara apa yang terjadi di keluargaku, aku pernah menjadi bahan omongan orang-orang satu sekolah. Belum lagi, aku sudah dikenal sebagai murid yang penyakitan. Cukup sering aku muntah di sekolah yang berbuntut dengan pulang lebih cepat. Bahkan, aku bikin geger satu sekolah, karena muntah-muntah saat upacara pembagian rapor. Padahal aku meraih juara 3.
Saat SMP, guru-guru mengenalku sebagai murid lemah, selain karena salah satu murid pintar. Sampai-sampai, Bu Yunita, si guru Geografi, malah mengacungi jempol saat aku kepergok tengah memukul teman semeja (kalau tak salah, si Andri) saat kegiatan belajar mengajar oleh Bu Hasibuan (guru Kewarganegaraan). Kata Bu Yunita, "Gitu, dong, Immanuel! Jadi laki-laki harus jagoan! Sering-sering aja, ninju teman, yah." Padahal itu karena ditantang Frelly untuk memukul Andri.
Saat SMA, Agnes pernah berseloroh, "(Di sekolah ini), siapa sih yang nggak kenal sama Iman?!"
Saat kuliah, aku pernah dijaili oleh Budi. Budi pernah iseng berkata, "Woy, Bang Im, ke mana lau? Lau dicariin sama para senior." Lalu, hanya karena menulis tentang seorang mahasiswi yang seangkatan di IMMANUEL'S NOTES, dari komentar Dwi di social media (yang bilang, "Woy, lau nulis apa tentang Arini?"), sepertinya aku sudah menggemparkan satu angkatan. Haha. Terakhir, grup angkatan yang kuciptakan ternyata sukses membuatku tenar seangkatan. Aku pun dikenal sebagai Bang Ims, si Abang Ngeri-Ngeri. Kocak ini! Haha! Aku mendadak jadi ingat pernah menggemparkan hampir satu angkatan karena joke mautku itu (yang ucapan belasungkawa palsu itu).
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^