Untung menang. Padahal aku lemah sebagai fighter. Juga, itu pengalaman pertama menggunakan Leomord. Haha. Tapi, tak jelek juga permainan aku. 10 assist. Well, yang paling susah dalam menggunakan ulti-nya. Itu senjata pamungkas Leomord, padahal. Aku malah gagal mengoptimalkannya. Kadang, si kuda datang dari arah yang tak disangka-sangka.
Mage lainnya yang aku mahir gunakan, selain Nana, Chang'e, Pharsa, Harith, atau Gord. Cara menggunakannya tak sulit. Magic master merupakan yang aku favoritkan dari Harley. Berada di tim yang tepat, kemampuan kalian dalam menggunakan Harley bakal berguna banget. Bisa dilihat, kan? Assist 10, kill 4. Kalah, sih. Namun, itu menunjukan aku lumayan jago sebagai Harley-user.
Seharusnya match ini bisa menang. Tapi, yah sudahlah. Haha. Aku juga tak payah dalam menggunakan Thamuz. Skill-skill-nya mudah digunakan, kecuali ulti-nya yang aku masih sedikit kagok. Menggunakan molten scythes, aku serasa menjadi mage, padahal Thamuz itu fighter. Haha.
Sebetulnya aku pernah menggunakan beberapa kali menggunakan Gatotkaca. Sempat satu kali aku MVP dengan Gatotkaca. Namun, status si Gatotkaca itu bukan hero yang kumiliki permanen. Oh iya, ulti-nya cukup efektif dalam team fight. Sekali-dua kali tim aku menggunakan team fight saat ulti-nya kukeluarkan. Selain itu, damage yang dihasilkan Gatotkaca cukup ampuh dalam melawan hero dan menghancurkan turret. Lumayan sakit!
Agak sulit menggunakan Kaja. Apalagi, ini fighter juga. Di tangan orang yang tepat, ada Kaja di tangan kalian, itu sangat menguntungkan. Sebab, Kaja ini lumayan lincah gerakannya. Untuk aku pribadi, aku masih bingung dalam melemparkan tiap skill-nya, khususnya ring of order. Sama seperti Kimmy, Uranus, atau Gord--yang sama-sama terbang, itulah yang membuat Kaja sulit dikalahkan oleh musuh.
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^