Sumber: Akun media sosial Ibu Riana Saragih. |
Bu Riana Saragih ini salah seorang wali kelas saat SD dulu. Saat aku kelas 5. Orangnya baik. Cara mengajarnya enak, apalagi sering bercerita juga di kelas. Lalu, suatu ketika, Desember kemarin dia ditimpa kemalangan. Pada saat Natal 2018 kemarin, terjadi peristiwa Tsunami Serang saat dia tengah berlibur ke sana. Bu Riana hilang. Aku sempat panik juga. Kalau tak salah ingat, aku sempat menunjukan keprihatinanku dengan bilang pasti Bu Riana bakal ketemu, nggak bakal kenapa-napa. Selanjutnya, aku teralihkan ke beberapa cerita kehidupan yang sangat menyita perhatian.
Sampai akhirnya, dua minggu lalu, entah kenapa aku terpikirkan beliau, yang sama saat kepikiran Ririn. Beliau sudah ditemukan belum, yah, begitu pikirku. Lalu, aku iseng searching and stalking mengenai beliau. Puji Tuhan, Bu Riana akhirnya ditemukan. Wuih, aku senang berlipat-lipat!
Well, walau bukan keluarga, kadang kita bisa seperhatian itu ke seseorang. Kalau yang bersangkutan kenapa-napa, kok kita gelisah sendiri? Terus, kalau yang bersangkutan luput dari bahaya, kita turut bersukacita seolah-olah kita itu keluarga kandungnya. Itu kenapa, yah? Apa itu bukti kita (merasa) dekat secara emosional/jiwa? Kadang rasa kepo-nya melebihi kata wajar, loh. Anyway, someone calls it ohana either. No one is forgotten, no one is left.
Oh iya, mendadak aku juga kepikiran dengan Riko, salah seorang teman masa kecil. Berharap dia tak kenapa-napa.
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^