Aku tengah berada di salah satu taman komplek. Foto diunggah beberapa tahun setelah tulisan lebih dulu eksis. |
I don't know why. Why? Why? Why? Everytime I publish my story on here, why so silent? Either by comment or by visitor. There are two stories that have very good response. It happened when I published perverted story. Zzzz...
For that, I get pesssimistic about the future of my novel. Sometimes, I think of one thing. Should I be dead at first? So then, everyone loves my opuses. In fact, most of artist (Also, a writer) is like the way. Along they live, no one respect. Everyone even admires after the concerned is dead.
Maybe It's karma. Yea, I used to look down the ones who love posting the story on the blog. I love giving a comment just for the reason: visit back. So, I traced a very ordinary comment. Silly and OOT (Out of Topic), I guess. And, I have to receive the karma regardly. -_-
But... when I visited some kind of blog like Immanuel's Notes -- I mean, a blog that is filled by either story or poem, it seems It's not a karma. They have same fate. Little comments. And maybe, little visitors either. That's include blog of famous writers (Most of netizen would rather to read a true story over fictional story).
I don't know why It always happens the way. But maybe, the reason, one main reason is... the Indonesian society itself. Ta-ra!
You know, most of Indonesian people dislike to read, especially read a book. Indonesia has the lame habit for reading. So, automotically, amount of fictional reader is so low either. Most of them would rather to do other activities. Such as, watching, travelling, listening to music, sport, etc -- exclude reading.
Nevertheless, I still have to keep on fighting, keep on moving forward, and keep on smiling. Someday, a lot of people will love and enjoy my story. Amen. I have to standing on the way I chosen by myself. I have to prove that we can live in the life like this. I mean, if we don't live in an office worker -- who works from morning till afternoon, it doesn't riskful. As safe as the work in the air-conditioned building. Be a professional full-time writer in Indonesia is anything possible.
So, as Caisar said, KEEP SMILE!
Anyway, I'm not giving you a lie. In America (Or Japan), it's possible and frequently happened, a fictional book can be sold out. For the sample, you can search for them by yourselves. I mean, search for the information about 'Harry Potter', 'Percy Jackson', 'Moshidora', or 'You are the Apple of My Eye'. Yeah, those are selling very well on the country where the books belong to.
hahaha. keywordnya keren emang :v
ReplyDeleteOkay, I'm gonna give you an honest feedback. For me, your stories is not really that interesting. First of all, I'm not really into obsessing idol thing that you so engrossed about in the last three years. For me, it's just silly, and I'm not interested in everything idol related...nothing at all. Secondly, because I don't read the stories, I don't comment either. Third and the last one, you can often use sex related keywords to boost your blog's pageviews but it's nothing to be proud of. What most important for us, writers, is when our readers read and appreciate our writings, and I'm sure that you agree with me in this matter.
ReplyDeleteBe yourself, write more about yourself, your point of view. Those who like you will stay and those who hate you will leave.
Hahaha... Tapi cerpen2 gue nggak seluruhnya soal idol atau sex kok. Serius. Jujur, gue sedih pas lu ngejudge gue gitu. Dalem banget. Dan kalo lu nggak percaya lu bisa cek sendiri. >_< Bahkan April kemarin, gue ngepos cerpen yang ga ada hubungannya sama kedua hal yang lu sebutin. Oke, gue juga ga bisa maksa lu buat suka. Tapi.... Ya sudahlah....
DeleteSilakan buka label the story, drama channel, a part you should not open, atau loony zone. Bisa dicek klo gue bisa bikin cerpen di luar yang lu sebutin itu. Jujur juga, kata2 lu itu bikin jatuh semangat gue. Drop gue udah divonis nggak berbakat karna ada seseorang yang udah judge gue sebagai cerpenis yang bisanya bikin cerpen dengan kedua tema yang lu sebutin. Padahal kebanyakan cerpen yang gue bikin juga nggak ada hubungannya sama kedua hal tersebut. Serius. Totally serious. Serius semangat gue jadi jatuh sejatuh2nya. >_<
DeleteBAH, ini gara gara gua nulis pake Inggris, jadinya lu ga nangkep maksud gua. Gua ga tertarik baca cerpen lu yg temanya idol-idolan, karena gua kaga tertarik sama tema itu. Dan gua rasa, tema itu juga bukan tema yg populer disukai masyarakat umum, hanya mereka mereka yg suka idol idolan aja yg suka.
DeleteUntuk cerpen cerpen yg laen di luar tema itu, jujur, ceritanya juga masih kurang menggigit, makanya setiap kali abis gua baca, gua suka ga tau mau komen apa. Dan kadang, ada beberapa yg di mana gua baca beberapa kalimat awalnya pun, gua udah males lanjutin ke bawah karena first impressionnya kurang menarik. Postingan2 lu sepi pembaca tentu ada sebabnya donk, dan ini gua kasih tau lu secara jujur dan apa adanya, menurut gua apa sih sebabnya.
Ga semua orang hobi bacain cerpen, karena itulah yg namanya first impression tuh penting. Layaknya lu mau beli buku di toko buku, apa yg pertama orang liat? Nomer satu pasti covernya, makanya pas lu nerbitin novel yg pertama dulu, gua bilang sama lu, lu harus bikin cover yg lebih menarik daripada cover yg sekarang. Nomer dua yg dilihat pasti sinopsis di balik bukunya, dan hal ini juga berlaku untuk cerpen yg lu tulis di blog. Kalo dari beberapa kalimat di awal aja orang udah ga tertarik untuk baca, gimana dia mau lanjut baca sampai akhir, apalagi komen?
Ini yg terjadi sama para pembaca blog lu. Yg ga suka idol idolan. begitu baca judulnya, udah langsung memutuskan untuk ga baca. Dan lu coba pikirin aja, berapa persen dari pembaca blog lu yg suka idol idolan? Gua rasa, demografis pembaca lu kebanyakan tuh bukan fansnya idol idolan. Kalo emang lu pengen nulis tentang idol idolan, mestinya lu promosiin blog lu di komunitas fansnya JKT-AKB dll.
Kalo lu emang pengen orang baca cerpen lu, ada tiga cara
1. Pasang cover gambar yg menarik di awal
2. Kalimat atau paragraf pembukanya harus kuat, menarik perhatian orang untuk baca
3. Promosiin ke target pasar/komunitas yg tepat, sesuai sama temanya
Ngepost pake tema yg berbau seks memang terbukti ampuh bisa menaikkan pageview, tapi apa gunanya pageview? Pageview tuh kebanyakan dari orang orang yg nyasar ke blog kita akibat nyariin bokap, sementara yg kita butuhkan sebagai penulis adalah apreasiasi yg jujur dari pembaca.
Ini komentar jujur dari seorang pembaca setia blog lu. Terserah lu mau terima kritik gua, atau lu mau pundung. Sebenernya kemaren gua bisa aja diem, ga usah komentar jujur, supaya tidak menyakiti hati lu. Tapi sebagai orang yg udah bacain blog lu 3 tahun lebih, tadinya gua pikir lu tuh orang yg lebih menghargai kejujuran daripada komen komen manis hampa. Gua nulis ini maksudnya supaya lu jadi lebih baik, bukan mau ngejatohin lu, terserah lu mau nangkep maksud gua atau ngga.
Dan btw, laen kali gua ga akan komen pake Inggris lagi deh, pake bahasa Ibu untuk menghindari kesalahpahaman...
This comment has been removed by the author.
DeleteBtw, gua ga pernah ngomong bahwa cerpen cerpen lu itu seluruhnya berbau idol atau seks, seperti yg lu tulis di atas. Itu sih hanya karena lu ga ngerti apa yg gua tulis pada komen pertama. Coba lu baca baek baek sekali lagi sebelum pundung-pundungan.
DeleteBedain juga mana yg merupakan "komentar jujur", mana yg "ngejudge". Atau mungkin lu lebih pengen para pembaca komen "Hahaha. Bagus" "Nice article, thanks" tapi sebenernya sama sekali ga baca karya lu?
Jujur, sekarang juga gua jadi males untuk komentar jujur kalo pada akhirnya orang yg gua komentarin ga nangkep maksud gua dan malah sibuk "ngomel" di socmed.
Maaf, bro. Kepala gue lagi penat banget. Tekanan datang bertubi-tubi. Di luar rumah ditekan, di dalam rumah juga. Gue frustasi, bahkan jadi pengen bunuh diri. Gara-gara tekanan ini nggak pernah surut.
DeleteMaaf yah.
Gue ngerti maksud lu baik.
Cuma kondisi aja yang bikin gue susah banget berpikir jernih. >_<
There will be a time: you write a draft, be published by a major publisher, and get a lot of readers, inshaa Allah.
ReplyDeleteI recommend you to read, read, read, and don't stop writing.
Read, read, read, and learn: why people like it, why it is not. Goodreads can help you.
Read, read, read, and analyze: how is your own opinion without feeling like, "Oh, now I know writing stuffs and this book has a lot of lacks, let me write all of them." Don't, just don't do that or you're gonna have a hard time to finish your own. Those voices of you will haunt you I've been there. But if you want to write your opinion, make it soft and always find what's good in it.
Read, read, read and keep the update of new books, explore new writing styles, new themes.
And, once you're published a book, stay cool with the critics. Some critics are good, if it's not, you still earn your money.
Fighting!
Yeah, I have already learned that karma is so real. I have to be careful about that. Thank, dude. ^^
DeleteIni sebuah masukan yg sangat bagus. Kalo lu ga terima masukan gua, at least dengerin aja masukan dia. Thanks.
DeleteKarena hidup ngga selalu datar, Bang.. Hahah.. :D
ReplyDeleteMungkin karena Abang belom nemu orang-orang yang bener-bener suka sama cerita.. Ya jujur aja sih, dengan waktu yang terbatas buat bw, aku ngga bisa baca cerpen atau postingan yang isinya terlalu formal en dengan bahasa baku..
Pangsa pasar untuk novel Indonesia ada sekian puluh juta kan ya? Tetep optimis donk.. Jangan nyerah atau putus asa.. Kalo ada yang mengkritik malah bagus, biar ngga lupa diri dan melayang di awan semu :P
Eh serius, jumlahnya puluhan juta? Jadi semangat nih. Hehehe.... >_<
DeleteIyalah.. Lha pembaca dari usia 13-40 tahun untuk orang Indonesia aja jumlahnya segitu.. :D
DeleteMakanya selalu ada target kan yak?
Semangaaaat.. ^^
Baca komentar-komentar di sini, ternyata Anda punya orang-orang yg menyimpan perhatian besar terhadap Anda. Menurut saya, itu adalah sebuah keberuntungan besar. Bahkan seorang Alvi Syahrin pun menyempatkan diri untuk berkomentar di sini.
ReplyDeleteSo, tetap semangat! Hidup memang nggak selamanya mudah :D
Iya, aku baru sadar. Hehehe. Mungkin kubalas begitu, karena jujur, aku lagi stress pangkat milyaran. Seriusan. -_-
DeleteBtw soal Alvi, aku udah kenal sebelum dia jadi nerbitin buku sendiri. Hehehe
Daripada ngarepin feedback dari pembaca blog, kalo Nuel beneran pengen nerbitin novel, cari temen yang bisa dijadiin proofreader. Ato cari komunitas sesama penulis fiksi gitu. Biasanya mereka saling menilai karya mereka gitu. Temenku yang penulis sih biasanya gitu, sharing di grup mereka. Lagian sih yaaa, kalo komen di blog mah biasanya cuma muji2 gitu tanpa ngasih kritik ato saran yang membangun.
ReplyDelete