Yang tak dipahami manusia,...
Saat hal-hal baik datang, manusia langsung berpikir itu datangnya dari Tuhan. Namun jika sebaliknya, mereka ragu itu datangnya dari Tuhan. Itulah kenapa seseorang berkata amat jarang suara Tuhan terdengar. Bukan amat jarang, tapi karena pemikiran manusia--tak satu pun--yang bisa menyamai Tuhan. Adakah yang bisa mengerti bagaimana kerja otak Tuhan?
Adalah satu keluarga bermasalah di sebuah daerah. Ternyata penyebabnya itu sang kepala keluarga yang biang masalah. Pelaku dari beberapa tindak kejahatan. Penipuan, pemerkosaan, penyodomian, pencurian, perampokan, hingga pembunuhan berencana. Pernah beberapa kali melakukan aksi teror. Daftar kejahatannya bla-bla-bla. Suatu hari ia berhasil diringkus. Ia dan semua keluarganya. Hakim memutuskan satu keluarga dihukum mati. Hanya satu yang diselamatkan.
Kenapa?
Menurut pertimbangan hakim, jika si kepala keluarga yang dihukum mati, rasanya tak adil. Masih menebar rasa teror di dalam masyarakat. Masih ada istrinya yang pasti memiliki keinginan balas dendam. Apalagi jika suaminya seorang munafik. Belum lagi lima anaknya. Satu berusia 20 yang berpotensi meniru jejak ayahnya. Lainnya lagi 16, 14, 10, dan 3 tahun. Yang 20, 16, 14, dan 10 pasti. Sementara yang 3 tahun, hakim memutuskan ia diasuh dan diawasi negara. Kepadanya diberikan identitas baru.
Memang kejam. Tapi jika diperhatikan baik-baik, dilihat prospeknya, itu keputusan yang bijaksana.
Begitulah cara berpikir Tuhan. Tuhan selalu berhati-hati untuk bertindak. IA selalu memperhatikan efek jangka panjangnya. IA juga memperhatikan rasa aman dalam masyarakat. Dalam beberapa kitab, sering digambarkan Tuhan itu kejam. Tapi pernahkah berpikir makna dari 'kekejaman' tersebut? Ada banyak hal dalam 'kekejaman' tersebut. Apalagi seringkali manusia tidak menggubris peringatan-peringatan kecil. Itulah sebabnya Tuhan menggampar manusia dengan permainan fisik.
Lebih baik diam jika tidak tahu. Diam dan amati saja. Maka kalian akan mengerti.