"Terkadang saat kita melakukan sesuatu, kita merasa sudah tulus dan niat kita baik. Namun seringkali orang malah tidak beranggapan seperti pikiran kita." - @nuellubis
Gemas saja aku mengomentari salah satu match yang aku mainkan di Mobile Legends selasa yang baru saja terlewati. Padahal timku victory, tapi tetap saja di-report. Alasannya: bermain tidak bagus atau disconnected. Ya elah, sudah victory juga, yang jika ditelaah baik-baik, aku ikut andil--walau sedikit sekali--dalam permainan tim. Kalau timnya aku bikin defeat, I guess I do really deserve to be reported.
But, well, aku jadikan bahan introspeksi juga. Kalau dilihat lagi rekamannya, permainanku memang merugikan mereka. Beberapa kali aku suka melipir sendiri, terutama saat tengah duel antar tim. Kerja tim memang tidak mudah. Masuk akal jika ada rekan setim yang terganggu. Mungkin di pikiran yang bersangkutan, kenapa player @nuellubis begini-begitulah. Intinya, belajar dari match tersebut (dari pengalaman tak enak tersebut juga), bahwa selain kerja tim tak mudah, membuat seseorang mengerti jalan pikiran kita, itu sangatlah sulit. Contohnya: saat hero aku langsung melipir dan menuju ke satu turret buat diselesaikan (hingga korban nyawa), bisa jadi rekan setim malah berpikiran bahwa kita sengaja melakukannya (atau parahnya lagi, kita dianggap berlaku idiot), yang tanpa mau melihat latar belakang kita melakukannya.
At last, membacot memang mudah. Speaking is much easier, yah. Tapi secara praktek, saat kita berada dalam posisi yang bersangkutan, reaksi kita bagaimana. Menghakimi seseorang memang lebih mudah daripada menyelidiki dulu latar belakang atau niat yang bersangkutan. LoL.
Anyway, I got remember one of the my post in October: "May I Help You?". Tulisannya bersumber dari mobile game lainnya, namun ternyata berefek juga ke Mobile Legends. Lucu!
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^