Ini adalah dodol. Di setiap bungkusnya, selalu ada tulisan 'dodol garut' atau 'dodol khas garut'. Karena, konon kuliner ini memang berasal dari Garut. Asgar, asli Garut. Walaupun demikian, aku juga heran kenapa Mendiang Mami suka membelikan dodol ke siapapun yang akan meninggalkan Tangerang. Padahal jarak antara Tangerang dan Garut itu lumayan jauh. Waktu tempuhnya sekitar 6-7 jam. Kita harus melewati ibukota Jawa Barat dulu untuk mencapai Garut (sementara Tangerang itu di provinsi Banten). Lucu, kuliner yang satu ini!
Tambah lucunya lagi, kita suka keceplosan bilang "Dodol lu!" ke teman bodoh kita. Itu sama seperti kata 'dogol' (soalnya ada salah satu paman suka berkata 'dogol', seingatku; selain dari komik Asterix).
Dodol sendiri rasanya sangat manis. Makan satu-dua buah saja, dijamin akan membuat kita harus minum air putih saking manisnya. Rasa dodol itu hampir menyamai buah kurma. Lengket nan manis. DEP SEDEP!
Terakhir, sebagai penutup, belikanlah dodol ke teman atau saudara kalian yang akan meninggalkan Tangerang untuk kembali ke tempat tinggal asalnya. Gosipnya begitu. Aku sendiri juga heran kenapa begitu. Apa Tangerang tak memiliki oleh-oleh khas selain dodol garut? Ada yang tahu?
Saya sukaaaa
ReplyDeleteSaya juga suka 😄
DeleteAku sempat 2 tahun merantau di Tangerang. Tiap pulang ke rumah (Lampung) yg aku beli untuk oleh2 kalau gak dodol ya kue talas bogor.
ReplyDeleteJujur, aku sempet gemes sih karna aku gak bisa nemuin oleh2 khas Tangerang. Nanya ke temen yg asli orang Tangerang aja dia gak tau apa oleh2 khas sana. Dia malah nyaranin suruh beli ikan asin aja. Hehehe lah di daerahku juga banyak jualan ikan asin.
Tapi aku lebih sering beli kue talas bogor sih sebagai oleh2. Lebih make sense gak? Soalnya Bogor - Tangerang lebih deket jaraknya daripada Garut - Tangerang hehehe.
Wuih, boleh juga ni idenya ngejadiin talas bogor sebagai oleh-oleh Tangerang. Ga terlalu jauh juga sih. Cuma 1-2 jam juga perjalanan. Hehe.
Delete