Kaget juga aku. Dan, entah kenapa harus begitu banyak berita suka akhir-akhir ini? Kenapa harus pergi secepat ini? Sebelumnya aku pernah menanyakan kabar Erwin setelah terakhir bertemu itu di tahun 2010 kemarin. Belum ada tanda-tanda direspon. Sekalinya aku dapat kabar tentang Erwin, yang bersangkutan malah sudah menghadap ke Tuhan YME.
Kadang hidup itu seperti itu, yah. Sudah lama tak berhubungan, eh malah berita duka yang menghubungkan kembali. Aku jadi teringat Suhandi.
Omong-omong, pengalamanku bersama Erwin yang tak pernah hilang dari ingatan:
Aku lupa tanggalnya. Tapi, bulan dan tahunnya selalu ingat. Agustus 2010. Sehabis kelas Penegakan Hukum Pidana-nya Bu Tisa, aku bareng Dias, Dion, dan Erwin mampir ke daerah Senayan. Dari Ratu Plaza menuju fX Plaza. fX dulu itu jauh berbeda daripada yang sekarang. Masih salah satu mal mewah di Jakarta. Dan, singkat cerita, sehabis menemani Dias berbelanja, dengan memanfaatkan struk belanja tersebut, mau tak mau aku mencobai perosotan fX yang seperti naga tersebut. Aku beneran meluncur dari f7 sampai f1. Semuanya karena mulut jailku yang didengar oleh Dion dan Erwin, yang mendesak Dias. Kuingat, Dion bilang seperti ini: "Tuh, Yas, Iman mau." Brengseknya Erwin ikut mengompori: "Iman aja, Yas."
Haha.
Kalau di kelas, yah Erwin seperti kebanyakan mahasiswa lainnya. Dia lebih banyak mendengarkan. Ada tugas, yah dikerjakan. Orangnya humoris. Kayaknya sih Erwin kurang cocok menjadi mahasiswa Hukum saking filosofisnya. Sok bijak dia.
Well, selamat jalan, Erwin. Kamu masih muda sebetulnya. Ternyata kamu sudah menikah dan memiliki anak lucu yang kamu berikan nama Shanelle. Bahagia dan tenanglah kamu di sana. Walau berbeda TPU, setidaknya Dias punya teman juga di alam sana. Haha.
Erwin ini angkatan 2008 pertama yang aku cukup akrab. Beberapa kali aku mengobrol dengan Erwin, aku nyaman sekali.
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^