Aku punya cerita menarik. Cerita ini sudah lama kusembunyikan selama bertahun-tahun. Tak ada yang pernah mengetahuinya. Itu bahkan dari keluarga aku sendiri.
Well, cerita ini berkaitan tentang dua gambar dalam post ini. Gambar kedua dan ketiga, yah. Gambar kedua dan ketiga itu aku dapatkan dari sebuah akun Instagram. Ada temannya yang pernah hampir ditipu. Temannya si X ini disodori sebuah surat yang menyatakan bahwa dirinya itu diterima. Semacam surat panggilan kerja. Dan, hampir saja teman si X ini tertipu. Untungnya mereka fokus mengamati surat panggilan kerja tersebut. Memang ada beberapa kejanggalan dalam surat panggilan kerja tersebut seperti:
1. Banyak penggunaan EYD (baca: Ejaan yang Disempurnakan) yang keliru. Padahal, perusahaannya itu bukan perusahaan abal-abal.
2. Nama gedungnya juga salah. Perusahaan yang dimaksud itu sebetulnya perusahaan tambang, bukan perusahaan energi.
3. Nama direktur perusahaan juga bukan seperti yang terkait dalam surat panggilan tersebut.
Dan, kemudian, bla-bla-bla lainnya. Intinya, jika kalian mendapatkan surat panggilan kerja, mohon amati baik-baik. Fokuslah pada kesalahan demi kesalahan dalam surat panggilan tersebut. Biasanya mereka suka menunjukan legalitas perusahaan agar terlihat valid. Jangan terkecoh juga di situ, yah. Satu lagi, yang perlu kalian cek lebih dulu itu alamat perusahaan. Dulu aku mengecek alamatnya lebih dulu. Aku iseng googling alamat perusahaan yang bersangkutan. Fiktif, dong, alamatnya. Yang ada malah aku menemukan fakta bahwa di dalam alamat yang bersangkutan, tak ada perusahaan tersebut. Di lokasinya, tak ada perusahaan tersebut. Sudah begitu, yah kuabaikan saja. Semenjak Juni 2012 hingga sekarang, aku tidak mengindahkan surat panggilan tersebut.
Terakhir, jangan lupa cek juga profil perusahaan. Walau mereka mencantumkan legalitas perusahaan, tetap kroscek lagi profil perusahaan. Benarkah nama direkturnya? Apa benar perusahaan itu bergerak di bidang tersebut?
Intinya, sih, masalah itu teratasi jika kita berhati-hati. Kita berfokus dulu ke apa yang sekiranya mencurigakan. Jangan dianggap negative thinking, yah. Kalau sudah agak curiga, selidiki dulu.
Tak hanya tentang surat panggilan kerja tersebut, itu juga berhubungan dengan produk palsu. Jaman sekarang banyak sekali produk palsu bergentayangan. Kalau kita tidak cermat, habislah kita.
Cara untuk membedakan barang palsu itu mudah. Pertama, sebelum membeli, cek dulu profil penjualnya. Tanyakan ke dia apakah barangnya asli. Lalu, jika produk itu berasal dari sebuah perusahaan yang sejenis MLM (multilevel marketing), tanyakan juga apakah si penjual itu memang anggota resmi.
Lalu, ketika produknya sudah berada di tangan, jangan langsung dipakai dulu. Amati baik-baik produknya. Lakukan pencarian sendiri di internet. Bandingkan dengan produk yang sudah berada di tangan kalian. Ada kesamaankah? Atau, banyak perbedaan? Jika banyak perbedaan, kalian wajib waspada. Sebaiknya jangan digunakan, yah. Satu lagi, jangan terkecoh dengan harga murah. Yang palsu biasanya harganya miring. Hati-hati!
Omong-omong, sesuai judul post kali ini, berikut ini tips dalam mengenali mana Vitamale asli, mana Vitamale palsu. Cara membedakannya itu mudah sekali. Perhatikan penggunaan font dan warna dasar kemasannya. Kalian bisa melihatnya sendiri dalam dua gambar terakhir. Yang asli itu bisa kalian dapatkan di distributor atau mitra usaha resmi. Aku ini termasuk distributor atau mitra usaha resmi. Statusku di HWI itu sudah Mobile Stockiest. Cari Vitamale ke aku saja!
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^