Yang Pertama sejak 2015

 

Impian sejak lama sekali akhirnya terkabul juga. Aku akhirnya merasakan juga membeli tiket konser, yang lalu menonton konsernya pula. Terakhir aku menonton konser atau pertunjukan musik itu memang enam tahun lalu. Di tahun 2015 kemarin. Hanya saja, saat itu, pertunjukan musiknya itu merupakan bagian dari acara lain yang notabene bukan acara musik. Salah satunya--yang kumaksud adalah International Indonesia Motor Sport yang pernah diselenggarakan di gedung ICE, BSD. Pameran mobil, maksudku. 

And then, well, thank, God. Dream already came true. Aku mengalami juga. Mulai dari membeli tiketnya hingga menonton pertunjukan musiknya. Walau hanya secara online, tetap aku bersyukur sekali. Konser yang kutonton pada tanggal 29 Mei yang lalu itu pun merupakan konser/pertunjukan musik pertama yang aku sampai membeli tiketnya langsung. 

Kejadian sabtu lalu (29/5) membuktikan juga bahwa penulis dari "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" (dan beberapa novel lainnya, yang termasuk novel online yang terbit di aplikasi) merupakan penikmat musik--dan tak sekadar seseorang yang kutu buku. Saking senangnya dia mendengarkan musik, sampai dibela-belakan untuk membeli tiketnya langsung ke tiket.com. Halah, apa sih?!

Eh, sebentar. Benarkah konser 29 Mei itu yang pertama? Kalau aku ingat lagi, di bulan Juni 2015 yang lalu, itu bukankah konser/pertunjukan musik juga? Yang aku sampai pergi ke Sport Mall di Jakarta Utara itu? Nah, loh. Aku sampai menderita karena konser (baca: Derita Menonton Konser).

Yan, sudahlah. Berarti mungkin yang pertama sejak enam tahun lalu. Karena sejak aku ke Sport Mall tersebut, aku belum pernah lagi menonton pertunjukan musik secara live dan full  (tanpa dibarengi kegiatan nonmusik).

Oh, sampai lupa, lagu apa yang aku sukai dari pertunjukan musik 29 Mei itu? Apa, yah? Tak ada yang spesial. Semua lagunya bagus sekali. Dibawakan dengan sangat profesional. Kekurangannya hanya satu: jaringan internet aku yang tak mendukung.