Baca meme atau komik di bawah ini, sungguh antiklimaks. Ingin mengalaminya juga. Nyatanya, hingga detik ini, aku belum pernah menemukan uang di bilik sebuah warnet. Kalau pun menemukan, apalagi menemukan uang di atas sepuluh ribu rupiah, ah mungkin aku bakal memberikannya ke operator warnet. Wah, aku tidak selicik itu. Andaikan aku gunakan, batin aku jadi tidak tenang. Aku bakal sering gelisah tujuh hari, tujuh malam.
Alih-alih menemukan uang sepuluh ribu di bilik warnet, apesnya aku beberapa kali kehilangan barang di warnet. Itu terjadi sekitar sepuluh tahun lalu. Yang pertama, di warnet Star-Net, sandal aku diembat bocah kampung (bopung, bahasa sehari-harinya). Sialan, aku sampai keluar uang Rp 50.000 demi membeli sepasang sandal baru. Yang kedua, di warnet yang tak jauh dari SMP aku dahulu. Tak tanggung-tanggung, sepeda Polygon aku digondol maling saat aku tengah asyik berinternet-ria. Sepulangnya ke rumah, eh aku diomeli oleh Almarhumah Mami.
Mau untung, malah buntung, kan?! 😐
Sudah, yah. Begitu saja. Sudah lama aku tak bercerita tentang pengalaman aku di real life (bahasa sekarangnya, real lyfe). Sepertinya cukup banyak orang yang sangat menyukai membaca cerita sehari-hari Nuel Lubis yang lebih seringnya aneh bin ajaib. Maafkan aku, jika akhir-akhir ini setiap postingan IMMANUEL'S NOTES sering berbau iklan. Namanya juga orang lagi cari uang. Sesekali sebagai pembaca yang budiman, kalian bisa bantu untuk menyejahterakan si empunya blog. Hoho.
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^