Apakah sederetan bukti SMS dan chat aku dan si perempuan ini asli? Memang asli. Aku tidak mengedit-edit. Oh, aku tidak sekurang-kerjaan itu juga, yang senang membuat chat palsu. Waktuku memang fleksibel, namun tidak akan pernah melakukan sesuatu hal seperti itu yang menurutku un-faedah.
Masalahnya, apakah memang perempuan itu yang kuajak SMS atau chat? Sekarang ini aku jadi sangsi. Tak hanya untuk yang terjadi di tahun 2019, namun juga untuk yang terjadi di tahun 2017, yang sempat ku-posting di IMMANUEL'S NOTES (yang mohon maaf untuk gangguannya).
Pengalaman aku dan dia tertuang di dalam Días Amoras de Angel dan sering bersinggungan dengan almarhum sahabat sekaligus senior aku yang meninggal di tahun 2018 yang lalu (yang mati cukup tragis), Kristoforus Bramandias alias Dias.
Ada seorang teman yang pernah berkata, sebelum terjadinya kopi darat (atau, yah, setidaknya video call), jangan benar-benar meyakini bahwa kita benar-benar saling bertukar pesan dengan lawan bicara kita tersebut. Semua kemungkinan bisa terjadi. Bisa jadi ada temannya yang membalas pesan seolah-olah dari dia. Atau, dia membalas pesan saat tengah mabuk. Well, that's a very good advice. Thank to him.
Lantas, apakah Dias sungguh teman dekat si perempuan, yang menurut pengakuan Dias sendiri, yang Dias sering bercerita dia sering menelepon yang bersangkutan di atas jam sepuluh malam? Entahlah, biar waktu yang akan menjawabnya.
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^