"Kalau nggak percaya, ya udah, lah, diem aja. Jangan bikin pusing kepala orang. Bikin mood naik-turun aja, lu ini." - Dias
- Pada bulan Maret, Tulang Abner meninggal. Anehnya, beliau mendadak sakit keras setelah meminjamkan aku uang.
- Salah satu dosen fakultas Hukum meninggal dunia di bulan Mei. Selamat jalan, Pak Lauren.
- Bu Asmin terpilih menjadi dekan di fakultas Hukum Atmajaya.
- Salah seorang teman SMP, Suhandi meninggal dunia di bulan Mei. Satu bulan sebelumnya Suhandi membuka akun Facebook, lalu meng-add akun aku.
- Papi terkena Demam Berdarah Dengue di bulan Juni. Saking kritisnya, aku sempat diminta untuk mencari sop biang atau B2. Tulang Hinsa sempat menjenguk beliau.
- Tulang Hinsa meninggal dunia di bulan Agustus.
- Masih teringat kejadian mati listrik massal di awal Agustus, yang seminggu kemudian, terjadi gempa di Banten.
- Mas Pondi akhirnya mengakhiri masa lajangnya dengan menikahi teman gerejanya, Mbak Devi.
- Oh iya, lupa, di bulan Juni 2019, salah seorang teman sempat mengajari aku tentang trading.
- Di bulan Oktober, ayah Aris yang bernama Pak Giyanto meninggal dunia. Baru saat itu, aku melihat wajah Pak Giyanto yang sering disebut-sebut Dias.
- Salah satu paman Dias yang menjadi seorang pastur, merayakan ulang tahunnya yang gemerlap di gereja Katolik yang berada di kawasan Lubang Buaya. Sejak Dias kali pertama menceritakan mengenai Pak De Hadiwijaya di tahun 2016, di bulan Oktober 2019 itulah, aku kali pertama melihat wajah Pak De Hadiwijaya tersebut.
- Hujan badai yang melanda Jabodetabek di akhir November 2019. Di komplek aku, satu pohon tumbang. Pagar rumah orang ikut rusak parah.
- Menjelang Natal, suami dari Ibu Purba meninggal dunia.
Banyak hal negatif tentang Dias yang aku dengar. Akan tetapi, dari lubuk hati aku, aku percaya Dias orang baik yang aneh; orang aneh yang baik.
Selamat jalan, Bro. Tenanglah di sana.
Beriku ini sedikit anekdot yang menurut aku, cukup berhubungan ke Dias: Gabriel Lagi Nyapres (Sampai Bikin Gaduh) Lucu kali guyonannya, yang lebih lucu daripada guyonan 'orang baik tersakiti' tersebut.
Omong-omong, aku sebetulnya tidak percaya dengan kata-kata 'orang jahat adalah orang baik yang tersakiti'. Bagiku, itu adalah sesuatu hal konyol yang tidak layak untuk ditertawakan sama sekali. Kadang aku berpikir secara nakal bahwa kata-kata itu sengaja diciptakan demi satu tujuan yang menurutku kurang baik.
Yup, seperti quote di awal post, kalau tidak percaya, abaikan saja. Jangan malah menyerang kehidupan pribadi orang tersebut. Yuk, mari saling tolong dan tebar kebaikan.
Minggu depan aku jelaskan kenapa Dias disebut sebagai seorang satria.
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^