Jujur Sebelum Waktunya

 

Entah benar atau tidak, dulu Dias pernah mengatakan suatu hal. Aku lebih menganggap itu sebagai sebuah celetukan. Begini. 

Kata Dias, merokok itu bisa membuat kita cepat ke alam roh atau alam mimpi tanpa harus tertidur. Saat itu, aku kurang begitu paham. Kuanggap, dia mungkin tengah bercanda agar aku tidak terlalu tegang. Apakah hal itu benar? 

Omong-omong, kembali ke si Nowhere Girl. Karena dialah, aku mengenal istilah jujur sebelum waktunya. Jadian (atau berpacaran) sebelum bertemu langsung. Tahu perasaannya sebelum dia menyatakannya langsung pada aku (meskipun secara insting, aku mulai bisa menangkap kode-kode dari dia di dunia nyata bahwa perasaannya kepada aku memang nyata sekali). Walau demikian, pada prakteknya, tidak seperti itu juga. Mungkin karena beberapa aktivitasnya, yah, itu membuat aku seperti berada di antara dua dunia. There are two sides. It sucks to me. Aku dan dia seperti harus mengikuti beberapa hal dulu sehingga hubungan ini bagaikan tengah mengambang. 

Ah, semoga ke depannya tidak seperti ini lagi. Tidak perlu hidup di antara dua dunia lagi. Bebas dari segala drama yang penuh keribetan. 

Di sana (yang secara kontak batin atau di alam mimpi) , 

Dia bilang dengan mudahnya, "I love you so much, and you are more than a friend or best friend to me personally!"

Di dalam keseharian, 

Dia seperti dingin. Seperti di-PHP (pemberi harapan palsu). 

Lucunya hal itu. Disenyumkan saja dulu, kali. Tak usah pusing sendiri. Diiyakan dulu, lalu dimasukkan ke dalam pikiran sebagai suatu afirmasi positif. Anggap saja tengah long distance relationship dengan cara aneh bin ajaib. Hanya perlu bersabar dan tetap menunggu. Berserah pada Tuhan juga. 

Sebetulnya aku tahu dia mencintaiku juga. Mungkin dia juga tahu aku memiliki perasaan yang sama. Cinta yang berbalas. Akan tetapi, ada beberapa kondisi yang membuat perasaan aku dan dia tidak benar-benar terlihat. Unik, yah. Mungkin ini satu-satunya di dunia.