Untuk foto-foto di bawah berikut ini, aku tidak mau ambil pusing, mau seperti apa anggapan yang bersangkutan, terserah orang lain mau percaya atau tidak, well, aku menerima segala hal yang terjadi dalam hidup aku--yang berkaitan dengan dia--sebagai suatu kenyataan. Terima kasih untuk Dias dan beberapa orang lainnya yang sudah membuat aku bisa mengenal orang seluar-biasa Shania Junianatha.
Rasa-rasanya seperti baru kemarin segala peristiwa di tahun 2015 yang lalu. Kadang, aku masih terngiang-ngiang momen demi momen tersebut.
"Peluru cinta,"
"Ternyata orangnya aslinya lebih cantik daripada yang di foto."
"Yang penting, kan, ketemu sama kamu. Nggak penting pakai baju apa."
"Terima kasih sudah menonton. Pulangnya hati-hati, yah."
"Aku gereja dulu, yah."
Selebihnya masih panjang dan aku memang tengah malas saja untuk menuliskannya. Untuk kesepuluh kata-kata yang aku blockquote, entah kenapa itu sangat membekas di relung alam bawah sadar aku. Aku seperti tahu itu semua ditujukan kepada aku. Begitupun dengan foto-foto di bawah berikut ini.
Terima kasih banyak. Itu semua sudah menjadi bab-bab menarik dalam satu buku yang berjudul "Petualangan Seumur Hidup Immanuel Lubis alias Nuel Lubis". Terima kasih sudah pernah masuk ke dalam hidup aku (atau, tepatnya pernah menghiasi hidup aku).
Sedikit orang yang mau percaya, namun jika aku mundur ke belakang lagi, yah, itu memang nyata dan sudah terjadi. Biarkanlah aku melihat segala sesuatu tentang dia dari sudut pandang aku.
Terakhir, segala hal tentang dia, banyak aku tuangkan dalam novel aku yang tayang di KBM APP. Judulnya: Días Amoras de Angel.
Omong-omong, apa itu kenangan? Entahlah. Apapun yang kembali membuat kita menjadi terngiang-ngiang, itu sudah menjadi sebuah kenangan untuk aku.
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^