Debar-debar yang telah membuncah
Tak sabar menanti datangnya waktu
Yang akhirnya, datang juga
Sama-sama berharap
Tapi harus menjadi ingatan
Allah yang menentukan
Dia maha tahu sementara kita tidak
tahu
Hey, Shania,
Just want to say,
"Happiest birthday!"
Dalam tulisan yang ini (baca: Puks Teman demi Gadis Remaja), gadis remaja yang aku maksud adalah perempuan dalam gambar di atas. Shania Junianatha yang kumaksud.
Aku tidak tahu apa yang sudah terjadi. Percayalah padaku, aku pernah menjotos laki-laki bernama Kristoforus Bramandias karena perempuan bernama Shania itu. Edan, yah. Padahal ada banyak cara untuk membuktikan tanpa harus membuat kekisruhan di muka umum--tanpa harus memukul salah seorang sahabat yang sudah lama meninggal (sampai aku dibicarakan di belakang oleh teman-teman yang lainnya).
Kejadian itu terjadi nyaris dua minggu sebelum Mami dibawa ke Rumah Sakit Siloam yang dekat Atmajaya. Itu terjadi di tahun 2015 yang lalu. Sungguh peristiwa yang aku sulit lupakan bahkan hingga aku menikah dan berkeluarga nanti.
Banyak cerita yang aku tahan dulu, sebetulnya. Mungkin pelan-pelan aku akan bercerita panjang lebar. Ini bukan sebuah dongeng ala dongeng Twitter. Ini kisah nyata yang terpaksa harus diselimuti tirai mitos. Hanya sedikit yang mau percaya. Banyak yang meragukan.
Contact person:lubis.immanuel@gmail.com
Komentarnya silahkan ke e-mail aku saja. Sengaja aku tutup dan aku alihkan ke e-mail dengan alasan khusus. Atau, DM ke @nuellubis saja. Itu akun Instagram aku.
Aku terpaksa mengucapkan selamat ulang tahun ke Shania demi menjaga amanah Almarhum Dias yang sepertinya bersikukuh untuk menjodohkan aku dengan Shania tersebut. Sementara aku membuka pelan-pelan kisah yang ada di belakang karena dorongan hati nurani aku. Seperti tergerak untuk harus bercerita tentang apa yang sudah terjadi.