Untuk yang di bawah ini, aku merasa tertampar. Tambahkan kata 'sekali' di akhir kalimat, dan kata 'teramat' di awal kalimat. Terima kasih atas tempelengan-nya.
Jujur, menanggapi curahan hati salah seorang author (yang identitasnya dirahasiakan), terkadang aku memang lupa untuk memberitahukan kepada para pembaca bahwa apa yang aku tulis tersebut terinspirasi dari seseorang (yang bisa penulis yang lebih luar biasa dari aku; juga, itu sering terjadi untuk penulisan puisi-puisi aku). Akan tetapi, itu tak seluruhnya. Untuk sebagian tulisanku yang lainnya, aku pasti selalu menyebutkan siapakah inspiratornya.
Terima kasih atas tamparannya. Aku tidak bermuka tembok, kok. Kutampung, dan semoga selalu terekam di alam bawah sadarku agar lebih menghargai setiap ide yang berkeliaran. Bagaimanapun mencari ide itu--yah, aku tahu--susahnya teramat luar biasa.
Oh iya, jangan lupa untuk mampir ke FIZZO. Ada ME DÉJÁVU, pastinya. Sudah chapter 16. Irwan dilanda perasaan cemburu buta. Laki-laki itu siapanya Tania?
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^