Beberapa hari lalu, aku dibuat jengkel karena beberapa hal. Yang pertama, pasca Pilkada Serentak 2024, ponselku mendadak beberapa kali sering hang mendadak, yang berujung harus ter-reboot mendadak pula, dan semua data hilang.
Yang kedua, gambar di atas. Kukira, Bondan Prakoso benar-benar baru saja mengembuskan nafas untuk kali terakhir. Nyatanya, RIP itu merupakan salah satu single Bondan feat Fade 2 Black yang berjudul "Rhyme in Peace". Ah, hampir saja aku ingin mengucapkan, "Semoga diterima di sisi-Nya". Untung saja urung aku lakukan.
Sekadar saran untuk Bondan Prakoso, Fade 2 Black, dan artis-artis lainnya, please, berhati-hatilah dalam menggunakan kata, khususnya yang berhubungan dengan hajat hidup orang banyak. Waktu kita mati itu, siapa juga yang bisa menebak. Bahkan Mama Lauren dan Mbakyu pun sulit menebak kapan dia meninggal.
Omong-omong, aku mendadak teringat dengan kejadian apes yang menimpa salah seorang teman. Seorang laki-laki dan aku belum pernah berjumpa dengan dirinya di dunia nyata. Ini kejadian nyata. Terjadinya di 2020 yang lalu.
Apes sekali Mas Eko Sugiono, yang akun Facebook-nya sempat dikira Facebook sudah almarhum. Sampai-sampai ia sendiri tak bisa membuka akunnya sendiri. Penyebabnya adalah teman-temannya malah jahil dengan beramai-ramai mengucapkan "RIP" di salah satu postingan Facebook miliknya. Facebook lantas mengira Mas Eko sudah berpulang. Karena itulah, Mas Eko harus membuat akun Facebook baru.
Yang lebih apes lagi, empat tahun kemudian pasca kejadian kurang menyenangkan tersebut, Mas Eko Sugiono benar-benar dipanggil oleh Tuhan YME.
Innalillahi...
Belajar dari pengalaman Mas Eko tersebut, sebaiknya berhati-hati dengan kata-kata yang berhubungan dengan hajat hidup orang banyak. Lebih spesifik lagi, yang berhubungan dengan kematian. Seperti jodoh, kematian itu sukar untuk diprediksikan.
Terakhir, untuk para generasi muda, hati-hati juga dengan kata 'Dajjal'. Sebaiknya jangan diucapkan secara serampangan. Dajjal is real. Tidak mau, kan, didatangi sosok Dajjal di mimpi kalian?
Kata-kata "Dasar anak Dajjal", atau yang berhubungan dengan Dajjal, sungguh tak elok untuk diucapkan. Lebih baik bilang, "Bangsat!" saja--daripada bilang, "Dajjal lo!"
Betulll!! Percaya gak percaya, apa lirik yang diciptakan dalam sebuah lagu itu sama saja seperti afirmasi untuk diri sendiri dan bisa jadi nyata. Jujurrr aku sih ngeri hihi
ReplyDeleteIya begitulah, 💯
Delete