Masih kelanjutan dari:
Mohon Maaf atas Setiap Tulisan di Januari-April 2016
Jadi, begini.
Ini masih berkaitan dengan tulisan aku di IMMANUEL'S NOTES di tanggal 8 Maret 2025. Lebih lanjut lagi, tentang beberapa tulisan aku yang beredar dari bulan Januari 2016 hingga bulan April 2016.
Sekali lagi, begini.
Yang saat itu, aku hanya menuliskan apa yang menyeruak di dalam kepala aku. Saat itu pula, di saat sedang senggang, di kala tidak berbuat apa-apa dan hanya di rumah (yang saat itu, aku lumayan sering bertemu Dias, yang meninggal di Oktober 2018), tiba-tiba saja kepala aku bermunculan semacam... bisa dibilang penglihatan (atau, kalian bisa sebut halusinasi--atau kasarnya, delusi). Bayangan-bayangan hologram itu muncul di dalam kepala bukan pada saat tidur. Muncul saat aku sedang dalam kondisi sadar. Yang mungkin dalam kondisi setengah sadar. Bayangan-bayangan hologram di dalam kepala itu dalam bentuk kejadian-kejadian yang aku tidak pernah lihat sebelumnya. Salah satunya itu seperti yang tertulis di IMMANUEL'S NOTES di saat itu. Contohnya, yang tentang Conan. Rata-rata aku tuliskan dalam bentuk fiksi. Masih ingat ONE PHOTO ONE STORY?
Nah, itu proses kreatifnya seperti itu. Idenya muncul dari bayangan-bayangan hologram alias penglihatan yang aku terima saat tahun 2016 yang lalu. Aku sebetulnya tidak terlalu terganggu. Namun, saat mendapatkan bayangan-bayangan seperti itu di dalam kepala, lalu kuingat, di 2-3 tahun sebelumnya, aku terus mengejar mimpi menjadi penulis profesional, aku terpikirkan untuk menjadikan itu semua sebagai sebuah cerita-cerita fiksi. Alhasil, sepanjang Januari hingga April 2016, aku aktif sekali menulis cerita-cerita fiksi. Sempat terputus sekian bulan, dan lanjut ke periode Oktober 2016 hingga... yang kalau tak salah, Desember 2017.
Begitulah proses kreatif tulisan-tulisan aku di IMMANUEL'S NOTES. Kalau dikatakan sebagai sebuah katarsis, aku setuju. Lebih senangnya dikatakan sebagai sebuah katarsis. Itu pun aku hanya berniat untuk sukses sebagai seorang penulis (dengan banyak pembaca). Tidak berniat untuk mencari sensasi. Tak berniat pula untuk mencari popularitas (dengan tujuan negatif apalagi jahat). Tidak ada niat-niat terselubung apalagi yang jahat (plus, berkaitan ke isu-isu sensitif di masyarakat).
Jika ada oknum-oknum yang terganggu dengan keberadaan tulisan-tulisan yang aku maksud tersebut, aku mohon maaf sebesar-besarnya. Tulisan-tulisannya sebagian masih tersedia. Sebagian dihapus. Sebagian lagi dijadikan draft.
Begitulah yang terjadi.
Aku mohon maaf jika saat itu, terjadi kehebohan, baik di kalangan teman-teman bloger maupun lebih luas lagi. Aku baru sadar sekarang ini, jika mungkin saja saat tahun 2016 sedang dihebohkan isu-isu sensitif, yang salah satunya berbau agama. Tak ada berniat untuk mendiskreditkan golongan-golongan atau kelompok-kelompok lainnya yang ada di masyarakat.
Terakhir, sebagian yang aku tuliskan di 2016-2017 itu ditulis demi tujuan lain yang lebih mulia. Seperti menolong pergumulan Dias atau menyelesaikan masalah batinku yang mungkin teman-teman pembaca sudah mengetahuinya.
Comments
Post a Comment
Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^